Arti Duty Cycle Pada Mesin Las

Posted on

Arti Duty Cycle Pada Mesin Las

Arti Duty Cycle pada mesin las adalah batas maksimum dari kapasitas dan pemakaian mesin las baik dari maksimum pemakaian arus, temperature ruang saat menggunakan mesin las dan waktu pemakaiannya.

Jika mesin las digunakan melebihi dari nilai duty cylcle maka mesin tersebut akan panas kemudian mati. Jika hal ini dilakukan secara terus dapat membuat mesin cepat rusak dan output dari parameter las seperti arus dan voltase kurang akurat dengan yang ditunjukkan pada arus dan voltase yang ditunjukkan pada mesin.

Setiap produsen mesin las mempunyai beberapa cara dalam menyajikan informasi Duty Cycle. Ada yang menggunakan Ampere (A), Persentase (%) dan Temperatur. Oleh karena itu setiap welder maupun welding operator harus mengetahui cara membacanya agar mesin las tetap dapat digunakan dengan baik dan awet. Berikut pengelasan.net akan berbagi dengan Anda tentang duty cycle.

Cara Membaca Duty Cycle Mesin Las :

Setiap mesin las mempunyai kapasitas maksimal yang bermacam macam, ada 40 %, 60%, 100% dan lainnya.

Pengertian Duty Cycle 200 A @ 40 % @ 40 derajat Celcius.

Artinya dalam waktu 10 menit, mesin las dapat digunakan maksimal selama 4 menit secara kontinyu dengan arus 200 Ampere dan 6 menit istirahat. Sedangkan untuk 40 derajat adalah temperatur maksimal di tempat kerja. Jika arus pengelasan yang digunakan 100 A, maka mesin las dapat digunakan selama 8 menit secara kontinyu dan 2 menit istirahat. Itu berarti Duty Cycle mesin las sebesar 80 %, karena tidak dipakai pada arus maksimal yaitu 200A. Berikut ini beberapa contoh duty cycle pada mesin las.

Contoh membaca Duty Clycle Pada mesin las :

Untuk melihat data duty cycle atau spesifikasi mesin Anda dapat melihat pada brosur dan mesin lasnya. Jika ingin mendapatkan mesin las listrik terbaik disarankan yang mempunyai nilai duty cycle tinggi agar produktivitas bisa maksimal namun harganya pasti juga lebih mahal dibandingkan yang lebih rendah. Berikut beberapa duty cylce yang tertera pada spesifikasi mesin dan cara membaca yang sama untuk semua proses pengelasan.

Contoh 1.

Duty Cycle Mesin Las
@youtube

Pada mesin las tersebut duty cycle 60% dengan arus maksimumnya adalah 300% berarti penggunaan selama 6 menit dan istirahat 4 menit, namun jika ingin duty cycle 100% atau dapat digunakan secara terus menerus selama 10 menit maka arus maksimum yang digunakan adalah 240 A.

Contoh 2.

Arti Duty Cycle Pada Mesin Las
@hackaday.io

Gambar di atas untuk kotak merah pertama terdapat 3 macam duty cycle yaitu 25% pada 200 A, 60% pada 130 A dan 100% pada 100 A, yang artinya.

  • 25% pada 200 A.
    Berarti pemakaian selama 2,5 menit dan istirahat 7,5 menit dengan menggunakan arus sebesar 200 A.
  • 60% pada 130 A.
    Pemakaian selama 6 menit dan istirahat 4 menit dengan menggunakan arus sebesar 130 A.
  • 100% pada 100 A.
    Dapat digunakan selama 10 menit tanpa berhenti dengan arus maksimal 100 A.

Lihat juga : Cara Mengelas Aluminium dengan baik

Bahaya Penggunaan Mesin Las Melebihi Duty Cycle:

  • Mesin las mudah Panas.
    Semua peralatan elektronik mempunya kapasitas maksimum sama halnya dengan mesin las. Jika pemakaiannya melebihi kapasitas akan menyebabkan mesin mudah panas dan akan cepat rusak.
  • Akurasi out Parameter las kurang.
    Mesin las juga memerlukan kalibrasi secara berkala apalagi jika penggunaannya secara berlebih. Karena jika tidak dikalibrasi secara berkala out put arus dan voltase mesin las antara display pada mesin dan output arus serta voltase yang dihasilkan berbeda. Untuk mengukurnya Anda dapat menggunakan tang ampere atau amperemeter.

Pengertian duty cycle di atas semoga dapat bermanfaat untuk Anda sebagai pertimbangan sebelum melakukan pembelian serta saat menggunakan mesin las saat proses produksi.

2 comments

  1. ini informasi paling absur yang penah saya baca. Informasi duty cycle diperlukan bagi welder agar menghasilkan hasil las yang terbaik. Semakin besar amper, semakin panas area las, semakin lelah welder, maka dianjurkan untuk istirahat sesuai nilai rekomendasi duty cycle. Mesin las bisa digeber bermenit-menit tapi hasil las tergantung weldernya. klu welder capek yah hasil las jelek. Kayaknya duty cycle enggak ada hubungannya dengan mesin. Bahkan mesin MMA paling kecil sekalipun bisa digeber non stop tanpa panas berarti, yang capek tentu saja weldernya. Mohon jangan kasih informasi sembarangan.

    1. Duty Cycle tetap ada hubungannya dengan mesin pak, itu terbukti dengan adanya keterangan duty cycle di setiap mesin las. Memang kembali lagi kalau hasil lasan ada banyak faktor, terutama jika pengelasan manual pastinya lebih dari 50 % faktor dari juru las tersebut. Kalau besar kecilnya arus las itu tergantung beberapa faktor, jenis material, tebal material, dan juga parameter yang ada di wps.
      Iya memang bisa saja mesin las itu digunakan terus menerus tanpa henti, namun pastinya umur mesin juga akan menurun dari yang semestinya jika kita menggunakannya tidak sesuai prosedur. Jadi jika Anda bilang duty cycle tidak ada hubungannya dengan mesin itu yang menurut saya kurang tepat.
      Terima kasih.

Leave a Reply to Achmadi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *